Header Ads Widget


 

Ticker

6/recent/ticker-posts

Ngentotin Mbak Siska Toket Besar

Ngentotin Mbak Siska Toket Besar - Namaku Suryandi, biasa dipanggil Yandi. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Universitas di Surabaya. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jombang, Jawa Timur.

Saat Aku tinggal di kota Jombang, Di depan rumahku ada seorang wanita namanya Jesisca, tapi ia biasa dipanggil Sisca dan aku biasa memanggilnya Mbak Sisca. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah Bank suwasta di Jombang.

Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang lurus pastinya cantik. Tapi yang paling aku suka melihatnya buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.

Keindahan tubuh Mbak Sisca tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. satu lagi yang membuat ku gemes melihat bibir merahnya yang tipis, Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

Setiap pagi kalau mbak Sisca sedang menjemur pakaian, Mbak Sisca selalu menggunakan kaos tanpa lengan kadang masih pake pakean baju tidur yang tipis dan keliatan trawang -trawang. Jika dia saat ambil pakaian kan dia menunduk, kadang sering saya lihat payudaranya yang besar dan ingin kuremas hemmmmm…. Seketika itu pasti saya langsung greng penisku langsung konslet.

Apalagi saat nungging ambil pakaian yang mau di jemur dari ember terus aku lihat dari belakang dan lihat pantatnya yang indah dan besar hemmmmmm , Aku terus bayangin” missal aku bisa bercinta denganya aku ingin bercinta lewat belakang” . tapi apa ya mungkin saya Cuma bisa bayangin aja.


Kemudian aku membayangkan misal Mbak Sisca bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap hari, dan selalu penisku greng saat membayangkanya.

Bahkan aku berjanji misal aku bisa bercinta dengan Mbk Sisca akan kunikmati seluruh bagian tubuhnya terutama payudaranya / teteknya yang indah dan bagian pantat sama vaginanya mungkin yang indah . “tapi apa ya mungkin dalam hati saya bilang gitu” hehehhehe.

Besok malam nya saya pergi di rumah temanku namanya Ridwan, untuk membahas acara sekulahan bentar lagi mau mengadakan GELAR KARYA dan ada juga Temenku yang namanya Dido dia di rumah Ridwan,terus kita ber tiga membahas tentang GELAR KARYA terus tak lama kemudian udah selese, terus aku ijin pulang karna di rumah gak ada orang.

Karna ortuku baru pergi ke rumah simbah kebetulan rumahnya Surabaya kebetulan adek saya juga ikut Jadi aku sendirian di rumah. Kunci rumah awal saya bawa tapi di saku jaket saya,

Dido mau pergi lihat balapan liar dia gak pake jaket terus pinjem jaket saya, terus aku pulang baru menyadari bahwa konci rumah di bawa oleh Dido karna jaket saya dibawa Dido. “waduh gimana ni kuncinya malah dibawa Dido, alamat bisa tidur di rumah ni” , saya dalam hati bilang gitu .

Padahal jarak nonton balapan liarnya lumayan jauh. Apalagi sudah larut malam,mau kembali ke rumah Ridwan gak enak sama ortunya karna udh malam. Terpaksa deh aku tidur di teras rumah, sambil jaga malam.

“Lho masih di luar Yandi..??”

Aku tebangun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Sisca baru pulang.“Eh Mbak Sisca juga baru pulang?,” saya membalas sapaannya.“Iya, baru pulang kerja ni, aku mampir ke rumah temen temenku ada yang menikah jadi kesana dulu,” jawabnya.“Kok tidur di luar Yandi..?Hehehe…. kuncinya terbawa teman Mbak, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku.“Kok bisa?”Ceritanya panjang Mbak… “jawabku

.

Aku berharap agar Mbak Sisca memberiku tumpangan tidur di rumahnya, dalam hati saya bilang gitu. Berlanjut Mbak Sisca membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

“Kenapa Mbak, pintunya rusak ..?”“Iya ni dari kemarin pintunya agak rusak, tapi aku lupa memanggil tukang kunci Yandi jadi agak susah membuka.” jawab Mbak Sisca.“Kamu bisa membukanya, Yandi.” lanjutnya.“Coba Mbak ,.” jawabku, sambil mengambil alat ala kadarnya dari motorku.

Aku mulai agak bergaya, seolah olah aku bisa. dikit-dikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Tapi aku bersemangat karna harapanku bisa dapat tumpangan tidur di rumahnya Mbak Sisca.

“klutek-klutek klutak klutek…” akhirnya bisa terbuka. Aku pun lega.“Wah bisa juga kamu Yandi, belajar dari mana?.”“Ah, kebetulan aja kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.“Terima kasih ya Yan,” ucap Mbak Sisca sambil masuk rumah.

Aku agak kecewa sih Cuma ucapan terima kasih aja,. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Sisca keluar dan menghampiriku.

“Tidur di luar apa gak dingin Yandi nyamuknya kayaknya juga banyak apa tidur di rumahku aja,” kata Mbak Sisca.

“Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja nanti malah ngrepotin, “jawabku biasa basa-basi. hehehe“Nanti masuk angin lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”“Yaudah deh mbak” jawabku gitu.Akhirnya aku masuk juga, soalny itulah yang kuinginkan, biar bisa lihat Mbk Sisca dari deket, hati kecil saya bilang gitu.

“Mbak, saya tidur di ruang tamu saja.”Aku langsung merebahkan tubuhku di kursi yang terdapat di ruang tamu.“Ini bantal dan selimutnya Yandi.”

Aku sempet kaget melihat Mbak Sisca datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku pasti membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.

“Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” Saya bilang gitu.“Oh nggak pa-pa Yandi, telanjang juga nggak pa-pa.”“Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.“Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat di kamarku ada,” kata Mbak Sisca sambil masuk kamar.

Aku terus bayangin kata-kata Mbak Sisca tadi “kalau kurang hangat di kamarku ada” .saya mikir terus sampe gak bisa tidur. Terus saya mencoba menyapa kekamarnya sambil ketok ketok pintu kamarnya, Mbak saya mau pinjem bantalnya,, ? saya bilang gitu… trus Mbak Sisca keluar kamar sambil ngasih aku bantal saya sempet kaget,

sebab Mbak Sisca hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Sisca. Apalagi dia tidak memakai apa-apa didalam baju tidurnya jadi kelihatan nrawang-nrawang dikit.


Terus aku kembali ke kursi, tapi pintu kamarnya Mbak Sisca ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Sisca tidur dan pakaiannya sedikit terbuka.Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

“Kurang hangat selimutnya Yandi,” kata Mbak Sisca.” Saya sempet kaget saya kira Mbak Sisca udah tidur” . eh iya Mbak, mana selimut yang hangat Mbak,” jawabku memberanikan diri pastinya sambil deg-deg kan.,Ini di sini yandi,” kata Mbk Sisca sambil menunjuk tempat tidurnya.

Aku berlagak bingung . tapi sebenarnya saya maksud Mbak Sisca bilang gitu. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. terus membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Sisca yang tertutup kain tipis itu.

“Sudah jangan ngalamun, ayo sini naik,” kata Mbak Sisca.” katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek,” kata Mbak Sisca saat aku mau naik ranjangnya.

Kali ini bener-bener kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek ku berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.

“Ouww, titit kamu sudah berdiri Yandi, ingin yang hanga,,t,” katanya.“Mbak nggak adil masak nyuruh aku telanjang cuma hanya aku yang telanjang, Mbak juga toh,,,” kataku.“Aku maunya kamu yang membukakan pakaianku.” Cerita Mesum 17 Mbak Sisca

Kembali aku kaget , aku benar-benar kaget sambil dag dig dug jantungku . Mbak Sisca mengatakan hal itu. Aku baru pertama tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Sisca penisku sudah berdiri.

“Ayo,,,, bukalah bajuku,” kata Mbak Sisca.

Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang, kalau di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Sisca pakaianya aku copotion meskipun sambil gemeter, tanganku tiba-tiba langsung meremas-remas buah dada Mbak Sisca yang putih dan mulus. Dan lansung saya jilat sama kuhisap putingnya… Mbak Sisca rupanya keasyikan dengan hisapanku. Posisi ini masih keadaan berdiri.

“Ohhhhhhhhhh, Yandiii…..”

Posting Komentar

0 Komentar